BASIC FINANCIAL MANAGEMENT FOR YOUR BUSINESS

Mengelola keuangan dalam suatu bisnis tak ubahnya dengan mempersiapkan masa depan keberlangsungan bisnis. Pengelolaan keuangan adalah hal yang penting, agar arus kas dapat terkendali. Keuangan bisnis sebaiknya dilakukan di awal perusahaan berdiri agar dapat terproyeksikan dan terarah dengan jelas.

Bagi pebisnis pemula, kendala sering ditemui dalam menentukan mana yang harus dilakukan terlebih dahulu untuk menata keuangannya. Ketika modal tersedia, apakah berarti langsung dialokasikan untuk membeli alat penunjang operasional perusahaan, ataukah menentukan dulu semua pos pengeluaran lalu kemudian modal dialokasikan sesuai pos-pos pengeluaran tersebut. Nah, cara terbaiknya adalah menghitung semua operational cost dan memiliki dana cadangan minimal 30% dari cost tersebut.

Untuk menentukan pengelolaan keuangan bisnismu yang relatif baru, berikut langkah-langkah yang harus diterapkan.

Separate

Rekening untuk membiayai aktivitas bisnis sebaiknya dipisah dengan rekening pribadi agar dua kepentingan yang berbeda tidak bercampur menjadi satu.

Budgeting

Budgeting dipersiapkan di awal sebelum memulai bisnis. Budgeting dilakukan untuk mengetahui berapa modal yang dibutuhkan dan seberapa besar kapasitas sumber daya yang dimiliki. Budgeting terdiri dari dua jenis, yaitu:

  1. Head cost merupakan biaya umum yang harus dipersiapkan paling awal ketika merencanakan bisnis. Head cost terdiri dari: General asset cost, Production asset cost, Supporting asset cost.
  2. Operational cost merupakan biaya yang langsung berhubungan dengan kegiatan operasional bisnis, contohnya biaya bahan baku. Operational cost diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: Fixed cost dan Variable cost. Biaya-biaya tersebut kemudian dihitung sehingga didapatkan kisaran biaya operasional yang diperlukan dalam satu bulan.

Record the transaction

Merekam atau mencatat transaksi dilakukan setiap hari agar pengeluaran dan pemasukan uang menjadi terkendali. Mencatat transaksi harian dilakukan pada template pencatatan harian, dan kemudian disalin di jurnal umum. Setelah disalin di jurnal umum, transaksi diposting di buku besar, lalu disusun dan diinput pada laporan keuangan bulanan.

Perjalanan Menuju Sebuah Harga

Apapun yang ditawarkan oleh bisnismu, baik produk maupun jasa, pasti akan bermuara pada harga satuan. Penentuan harga, selain dari kualitas maupun branding-nya, juga ditentukan oleh besaran biaya (operational cost dan head cost). Berikut adalah urutan yang harus dilakukan untuk sampai pada harga produkmu.

  1. Minimal Head Cost

Cakupannya adalah general (routine) cost seperti listrik dan sewa tempat, lalu biaya produksi dan biaya supporting. Tentukan harga seminimal mungkin untuk mencakup keseluruhan kebutuhan biaya umum/ head cost tersebut.

  1. 130% operational cost

Sebagai persiapan awal dalam merancang bisnis, idealnya, total operational cost tersedia 2-3 x operational cost (200-300% operational cost). Namun apabila hal itu masih terlalu berat, maka seminim-minimnya, cukup 30% dari operational cost (130% operational cost) sudah di tangan.

  1. HPP (Harga Pokok Penjualan)

Dari total operational cost kemudian dihitung mampu menghasilkan berapa rata-rata satuan produk setiap harinya. Ketika sudah diketahui satuan produk yang mampu dihasilkan dari total operational cost, maka diketahui juga HPP atau Harga Pokok Penjualan. Setelah HPP diketahui, kemudian menentukan margin, lalu ditambahkan dengan HPP sehingga diketahui harga jual per produk.

Lucia Paskarani

 


Leave a comment