Catatan NgabuburitTalk Sesi 2 : Develop Ideas for Great Contents

Sabtu (18/5/2019) beratapkan langit dan ditemani dedaunan merambat. Begitulah suasana ngabuburitTalk sesi 2  yang diadakan di Langit Senja. Acara ini tentunya masih dengan tiga community partners Gowo Coffee, Langit Senja dan Inkloesif. NgabuburitTalk Sesi 2 ini ditemani oleh Theresia Karninda yang merupakan brand behavior expert BASIC|LUDO, Maria Putri knowledge manager BASIC|LUDO dan Arief Avicenna founder Darat Coffee Lab.

Setelah di sesi 1 lalu kita menentukan positioning medsos bagi brand dan bisnis, di sesi 2 ini kita mengangkat tema “Create Your Content”. Kita diajak menentukan bagaimana memproduksi konten di media sosial untuk bisnis kita.

Seringkali, kita mengartikan bahwa ide yang ada dalam benak kita adalah konten yang bisa langsung dituangkan menjadi sebuah posting-an. Hal tersebut bisa jadi pas, tapi sebenarnya kurang efektif untuk konten yang punya story dan berkelanjutan. Apabila kita langsung menjadikan sebuah ide sebagai postingan, maka tidak akan ada cerita yang berkembang dalam media sosial bisnis kita. Persoalan yang muncul berikutnya adalah timbulnya pertanyaan “Besok posting apa lagi ya?”. Kita merasa seperti kehabisan ide untuk postingan  selanjutnya.

Untuk menghindari “kehabisan ide” maka ada beberapa hal yang ditemukan dan disepakati bersama oleh teman-teman partisipan kemarin yang sekiranya dapat membantu memecahkan masalah creating content ini.

1. Tentukan apa yang ingin ditampilkan dalam medsos.

Pada sesi sebelumnya kita menemukan bahwa saat ini sudah zamannya story sharing. Sehingga kita harus memiliki alur cerita yang kuat mendefinisikan brand dan bisnis yang ingin ditampilkan di media sosial. Sebagai contoh kita akan tampil sebagai konten edukasi, informasi, entertaining, dll. Penentuan ini akan memfokuskan ide kita untuk diarahkan menjadi bentuk tampilan seperti apa di media sosial nantinya.

2. Terjemahkan bagaimana kita tampil di medsos.

Tidak bisa dipungkiri dalam media sosial hal yang pertama kali diperhatikan oleh audience adalah tampilan akun media social kita. Sehingga kita perlu menampilkan ciri khas kita dalam media social. Moodboard akan membantu menerjemahkan ciri khas bisnis kita dalam bentuk visual. Dalam moodboard terdapat feel, taste, dan suasana yang ingin dihidupkan oleh brand kamu secara visual. Kumpulan gambar, foto, icon, warna, ekspresi (emoticon) yang disusun dalam sebuah moodboard menyampaikan perasaan dan energi yang hendak ditampilkan.

3. Turunkan ide menjadi kategori konten dan topik-topik kecil.

Seringkali muncul keluhan seperti “Bingung mau posting apa?” atau “Duh gak ada ide buat konten”. Sejatinya, konten itu ada di mana-mana dan bisa berangkat dari mana saja, hanya saja perlu dikelola. Sederhananya, ide yang muncul dalam benak bisa dijadikan sebagai tema besar, selanjutnya jabarkan point-point yang terkandung di dalam tema tersebut. Point-point tersebut lah yang akan menjadi topik bahasan dalam postingan. Sehingga dari ide itu tidak hanya jadi 1 postingan tapi bisa menjadi 2 – 5 topik untuk di posting. Penggunaan content journey template dapat membantu mendetailkan apa saja yang akan dibahas dalam kurun waktu tertentu. selain itu kita bisa membagi topik tersebut menjadi beberapa kategori konten (taksonomi) supaya semakin tegas dan jelas isi dari media sosial kita.  Namun perlu diingat pengelolaan ide pun juga harus disesuaikan dengan positioning bisnis kita di media sosial.

Dalam sharing kemarin, Arief Avicenna yang akrab dipanggil Avis ini menceritakan Darat Coffee Lab yang juga melakukan hal-hal di atas untuk pengelolaan media sosial Darat Coffee lab. Avis mengatakan medsos bisnisnya sudah punya positioning yang tegas. Tiap topik di-breakdown tapi tetap fokus pada visi-misi perusahaan, yaitu explore, improve, serve. Selain itu Darat Coffee Lab sadar benar siapa audiencenya dan bagaimana karakternya. Audience-nya adalah kisaran usia 25 tahun ke atas dan sudah punya basic knowledge tentang kopi. Karena itu, konten yang disajikan sesuai dengan kebutuhan audience-nya. Rutinitas postingan tidak menjadi suatu masalah karena kesadaran positioning-nya di media sosial.

Setelah bahas bagaimana membuat konten dan mengelola konten, saatnya kita mulai bermedia sosial agar bisnis kita runs better. Kamis tanggal 23 Mei nanti kita ketemu lagi ya Genkz. Besok adalah jadwalnya kita ketemu di Inkloesif, jalan Prof. Herman Yohanes. Kita bareng-bareng sharing gimana kita mengelola media sosial kita agar bisa bertahan dan sesuai dengan audience yang kita targetkan. Sampai jumpa!


Leave a comment